..sedikit kutipan dari sebuah buku yang
berjudul “Don’t Sweat the Small Stuff”..
J
Belajarlah
untuk hidup di masa sekarang, karena ketenangan pikiran ditentukan oleh
seberapa jauh kita mampu hidup di masa sekarang.
J
Rasa
kasihan adalah emosi yang melemahkan, tak bermanfaat bagi orang lain, dan hanya
membuatnya merasa lebih buruk dari sebelumnya. Sedangkan rasa peduli adalah
emosi yang tulus mengirimkan kebaikan yang penuh kasih bagi setiap orang yang
disentuhnya.
J
Senyumlah
pada setiap orang, tatap matanya dan sapalah ( karena senyum itu menular,
dengan senyum yang kamu berikan, bisa membuat orang lain tersenyum juga ^^ ).
J
Cari
tahu dulu untuk mengerti, pahami orang lain dan jangan menuntut mereka untuk
memahamimu.
J
Pilihlah
“pertempuranmu” dengan bijaksana. Dalam hidup, banyak kesempatan untuk membuat
suatu hal menjadi masalah besar, atau membiarkannya berlalu begitu saja.
J
Berhati-hatilah
dengan suasana hatimu, jangan biarkan dirimu dapat dimainkan oleh suasana hati
yang buruk. Karena dengan suasana hati yang buruk, hidup akan terasa sangat
buruk, bahkan mungkin akan hancur berantakan beberapa saat lagi.
J
Hidup
adalah ujian, hidup hanyalah ujian.
J
Kerendahan
hati dan ketenangan batin berjalan bersamaan, dan cara untuk menumbuhkan
kerendahan hati yang tulus adalah dengan mempraktekkannya/melakukannya.
J
Mengungkapkan
keterbatasanmu akan membuatnya melekat pada dirimu, karena rasa tidak percaya
diri. Pikiran kita adalah alat yang paling kuat pengaruhnya. Bila kita
memutuskan bahwa sesuatu itu benar atau salah maka akan sangat sulit untuk
menerobos hambatan yang kita ciptakan sendiri itu.
J
Terima
saja kritik untukmu, dan biarkan kritik itu berlalu. Karena kritik adalah
pengamatan yang dilakukan orang lain tentang kita, tindakan kita, cara berpikir
kita tentang sesuatu yang tidak sesuai dengan visi kita. Cobalah untuk melihat
dari sudut pandang yang berbeda.
J
Dimanapun
kamu berada, disitulah kamu berada (wherever you go, there you are).
Jika kamu mempunyai kebiasaan mudah marah atau terus berharap semuanya akan
berbeda, maka kecenderungan yang sama akan mengikutimu dimanapun kamu berada.
Jadi, lebih baik fokuskan dirimu untuk lebih berdamai dengan dimana kamu
berada, bukan berpikir dimana sebaiknya kamu berada, dan,, berbahagialah
dimanapun kamu berada.
J
Salah
satu cara menikmati hidup adalah bahwa memberi penilaian pada orang lain selain
membutuhkan energi yang lebiih besar, juga akan membuatmu tersingkir dari
tempat yang kamu mau.
J
Tarik
napas sebelum bicara.
J
Bersyukurlah
di waktu senang dan bersikaplah tenang di waktu merasa susah. Perbedaan orang
yang bahagia dan yang tidak terletak pada “apa yang dilakukan waktu suasana
hati sedang buruk”. Mereka yang berusaha memaksa diri untuk keluar darinya,
cenderung menambah rumit masalah, bukan memecahkannya. Jadi, bila suasana
hatimu sedang buruk, terimalah perasaan itu dengan sikap terbuka dan kebijakan,
karena akan membantumu keluar dari perasaan negatif dengan lembut dan tenang menuju
pikiran yang lebih positif.
J
Berbuat
baiklah tanpa bertanya untuk apa dan tanpa mengharap balasannya.
J
Bersihkan
pikiran dengan versi mini latihan meditasi. Misalnya saat merasa ingin marah,
ambillah nafas panjang dan dalam, lalu ucapkan angka “satu” pada diri sendiri
dan buat dirimu relax sambil keluarkan nafas. Lakukan selama 10-20 hitungan.
(lakukan selama ± 1-2 menit). Dengan bertambahnya oksigen
dalam paru-paru dan jarak waktu saat marah sampai menyelesaikan latihan ini
membuatmu memperluas perspektif dan membuat “masalah besar” menjadi seperti
“masalah kecil”.
J Hargailah totalitas keberadaan dirimu.
J Bila seseorang melemparkan bola padamu, tak perlu selalu menangkapnya.
J Percayalah, semua pasti akan tergantikan.
J Berlatihlah untuk mengabaikan pikiran negatif. Manusia memiliki sekitar 50 ribu pikiran setiap hari. Kebanyakan adalah pikiran negatif, seperti : marah, takut, pesimis, cemas, dll. Bila kita terperangkap di dalamnya, kita akan menciptakan kekacauan batin bagi diri kita dan meyakini bahwa kita seolah-olah memang tidak bahagia. Maka, usirlah pikiran negatif dalam otak kita, bayangkan seperti mengusir lalat yang menempel di wajah. Bila kita dapat menghilangkannya, maka perasaan damai akan segera datang. Dan dalam pikiran yang lebih tenang, kebijakan dan pikiran sehat kita akan mengingatkan kita tentang apa yang harus dilakukan.
J Terbukalah pada “apa yang ada”, karena hidup sangat jarang menjadi seperti yang kita mau.
J Temukan “keluarbiasaan” di tengah-tengah yang biasa.
J Anggap masalah sebagai guru yang potensial. Masalah adalah tempat terbaik untuk berlatih agar hati tetap terbuka. Dengan menerima masalah sebagai bagian hidup yang wajar atau bahkan penting, kita akan menemukan bahwa hidup ini seperti tarian, bukan seperti pertempuran.
J Setiap orang pasti memiliki memiliki kelebihan dan kekurangan, dengan menerima apa adanya, hidup akan terasa damai.
Semoga bermanfaat J
Sumber : buku “Don’t Sweat the Small Stuff”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar