Sabtu, 15 Agustus 2015

Muslimah..

Wanita muslimah… laksana bunga…. yang menawan…
Wanita muslimah yang sholehah….
Bagaikan sebuah perhiasan yang tiada ternilai harganya….
Begitu indah…  
Begitu berkilau…
Begitu menentramkan…

Teramat banyak yang ingin meraih bunga tersebut…
Namun tentunya….
Tak sembarang orang berhak meraihnya….
Menghirup sarinya….

Hanya yang dia yang benar-benar terpilihlah…
Yang dapat memetiknya…
Yang dapat meraih pesonanya…
Dengan harga mahal yang teramat suci…
Sebuah ikatan amat indah… bernama pernikahan…

Karena itu… sebelum saatmu tiba…
Sebelum orang terpilih itu datang dan menggandengmu dalam istananya…
Janganlah engkau biarkan dirimu layu sebelum masanya…
Jangan kau biarkan serigala liar menjadikanmu bahan permainan dalam keisengannya…
Jangan kau biarkan kumbang berebutan menghisap madumu…
Jangan kau biarkan mereka mengintipmu diam-diam… dan menikmati pesonamu dalam kesendiriannya….  
Jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh…. atas nama taaruf… atas nama cinta…

Ya… atas nama cinta…

Kau tahu saudariku…??

Jika seseorang jatuh cinta….
maka cinta akan membungkus seluruh aliran darahnya…
membekuknya dalam jari-jarinya…
dan menutup semua mata… hati dan pikirannya….
Membuat seseorang lupa akan prinsipnya….
Membuat seseorang lupa akan besarnya fitnah ikhwan-akhwat…
Membuat seseorang lupa akan apa yang benar dan apa yang seharusnya ia hindarkan…
Membuat seseorang itu lupa akan apa yang telah ia pelajari sebelumnya tentang batasan-batasan pergaulan ikhwan akhwat…

Membuat seseorang menyerahkan apapun…  
supaya orang yang ia cintai… ”bahagia” atau ridho terhadap apa yang ia lakukan…
Membuat orang tersebut lupa… bahwa…. cinta mereka belum tentu akan bersatu dalam pernikahan….

Ya saudariku…. ukhty fillah…

Jangan sampai cinta menjerumuskanmu dalam lubang yang telah engkau tutup rapat sebelumnya…
Karena itu…
jika engkau mulai menyadari adanya benih-benih cinta mulai tertanam lembut dalam hatimu yang rapuh…
segeralah… buat sebuah benteng yang tebal… yang kokoh…
Tanam rumput beracun disekelilingnya…
Pasang semak berduri di muara-muaranya

Teringat akan sebuah syair oleh Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i

Engkau bermaksiat kepada Allah tapi mengaku cinta kepada-Nya
Demi Allah –secara akal– sungguh perkara ini sangat tercela
Jika cintamu itu jujur, niscaya engkau akan mentaati -Nya
Karena orang yang cinta, pasti akan mentaati siapa yang dicintainya

Cinta sejati hanyalah pada Rabbul ‘Izzati.
Cinta yang takkan bertepuk sebelah tangan.
Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya.
Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin…

Atau jika memang dirimu telah siap, segeralah menawarkan dirimu padanya sebelum hatimu terenggut perlahan, jangan sampai pertahananmu terkoyak dengan berlama-lama menikmati angan-angan semu bersamanya

Akan tetapi jika kau tak berniat demikian, maka segeralah…
segeralah buat sebuah benteng yang tebal… yang kokoh…
Tanam rumput beracun disekelilingnya…
Pasang semak berduri di muara-muaranya….

Berlarilah menjauhinya…
menjauhi orang yang kau cintai….
Buat jarak yang demikian lebar padanya….
jangan kau berikan ia kesempatan untuk menjajaki hatimu…


Biarlah air mata mengalir untuk saat ini…
Karena kelak yang akan kalian temui adalah kebahagiaan…
biarlah sakit ini untuk sementara waktu…
biarlah luka ini mengering dengan berjalannya kehidupan…

Karena… cinta tidak lain akan membuat kalian sendiri yang menderita…
Kalian sendiri…

Saudariku….
tentunya sudah mengerti dan paham…
bagaimana rasanya jika sedang jatuh cinta…

jika dia jauh.. kita merasa sakit karena rindu…
jika ia dekat… kita merasa sakit… karena takut kehilangan….
padahal…
ia belum halal untukmu…
dan mungkin TIDAK AKAN PERNAH MENJADI YANG HALAL…
ingat itu Saudariku..

karena itu… jauhilah ia…
jangan kau biarkan dia menanamkan benih-benih cinta di hatimu….
dan kemudian mengusik hatimu…  
jangan kau biarkan dia mempermainkanmu dalam kisah yang bernama cinta…

maka… bayangkanlah keadaan ini… tentang suamimu kelak…

sahabatku… sukakah engkau..??
apabila saat ini ternyata suamimu (kelak) sedang memikirkan wanita yang itu bukan engkau..???

Sukakah engkau..??
Apabila saat ini ternyata suamimu (kelak) sedang mengintip facebook, twitter seorang wanita dalam kesendiriannya, yang mana wanita itu bukan engkau..???

sukakah engkau..??
bila ternyata suamimu (kelak) saat ini tengah mengobrol akrab… tertawa riang… bercanda… saling menggoda… saling mencubit… saling memandang dengan sangat… saling menyentuh…???
dan bahkan lebih dari itu…??

sukakah engkau saudariku…??


sukakah engkau bila ternyata saat ini suamimu (kelak) sedang jalan bersama gadis lain yang itu bukan
engkau…??

sukakah engkau…??
bila saat ini suamimu (kelak) tengah berpikir dan merencanakan pertemuan berikutnya…??
tengah disibukkan oleh rencana-rencana… apa saja yang akan ia lakukan bersama gadis itu…??

tidak cemburukah…?? tidak cemburukah…?? tidak cemburukaaaaahhhhhhhh……???

tidak terasa bagaimanakah..
jika suamimu (kelak) saat ini tengah beradu pandangan… bercengkrama.. bercerita tentang masa depannya… dengan gadis lain yang bukan engkau…???

sukakah engkau kiranya suamimu (kelak) saat ini tidak bisa tidur karena memikirkan gadis tersebut…?? menangis untuk gadis tersebut…??

dan berkata dengan hati hancur… ”aku sangat mencintamu… aku sangat mencintaimu…???”
tidak patah hatikah engkau…???

sukakah engkau bila suamimu (kelak ) berkata pada gadis lain.. ”tidak ada orang yang lebih aku cintai selain engkau…??”
menyebut gadis tersebut dalam doanya…
memohon pada Allah supaya gadis tersebut menjadi istrinya…
dan ternyata engkaulah yang kelak akan jadi istrinya…
dan bukan gadis tersebut…???

jika engkau tidak suka akan hal itu…
jika engkau merasa cemburu….
maka demikian halnya dengan suamimu (kelak)…

dan… Allah jauh lebih cemburu daripada suamimu….
Allah lebih cemburu… saudariku…
melihat engkau sendirian…
namun pikiranmu enggan berpindah dari laki-laki yang telah mengusik hatimu tersebut….

Tahukah engkau akan suatu qaidah fiqhiyyah “man ista’jala syaian qabla awaanihi ‘uuqiba bi hirmaanihi"
Bahwa barang siapa tergesa-gesa melakukan sesuatu (mereguk kenikmatan) sebelum waktunya, maka dia dihukum/ dibalas dengan tidak mendapatkannya
Jadikanlah itu sebagai pengingat wahai Saudariku..

saudariku….kalian percaya takdir bukan?

saudariku….kalian percaya takdir bukan?

apabila dua orang telah digariskan untuk dapat hidup bersama…
telah tertulis siapa yang menjadi jodohnya dalam Kitab Lauhul Mahfudz maka…
sejauh apapun mereka…
sebanyak apapun rintangan yang menghalangi…
sebesar apapun beda diantara mereka…
sekuat apapun usaha dua orang tersebut untuk menghindarkannya…
meski mereka tidak pernah komunikasi sebelumnya…
meski mereka sama sekali tidak pernah membayangkan sebelumnya…
meski mereka tidak pernah saling bertegur sapa…

PASTI!

PASTI tetap saja mereka akan bersatu…. seakan ada magnet yang menarik mereka…
akan ada hal yang datang… untuk menyatukan mereka berdua….
akan ada suatu kejadian… yang membuat mereka saling mendekat… dan akhirnya bersatu…


Yakinlah itu Saudariku.. Yakinlah pada Allah..

namun…
apabila dua orang telah ditetapkan untuk tidak berjodoh…
maka…
sebesar apapun usaha mereka untuk saling mendekat…
sekeras apapun upaya orang disekitar mereka untuk menyatukannya…
sekuat apapun perasaan yang ada diantara mereka berdua…
sebanyak apapun komunikasi diantara mereka sebelumnya… sedekat apapun…

PASTI!

PASTI akan ada hal yang membuat mereka akhirnya saling menjauh…
ada hal yang membuat mereka saling merasa tidak cocok…
ada hal yang membuat mereka saling menyadari bahwa memang bukan dia yang terbaik….
ada kejadian yang menghalangi mereka untuk bersatu…
bahkan ketika mereka mungkin telah menetapkan tanggal pernikahan…

namun… yang perlu dicatat disini adalah…

yakinlah… bahwa yang diberikan oleh Allah…
yakinlah… bahwa yang digariskan oleh Allah…
yakinlah… bahwa yang telah ditulis oleh Allah dalam KitabNya..
adalah… yang terbaik untuk kita….
adalah…. yang paling sesuai untuk kita…
adalah… yang paling membuat kita merasa bahagia,,,,

karena Dialah… yang paling mengerti kita…
lebih dari kita sendiri…

Dialah… yang paling menyayangi kita…
Dialah… yang paling mengetahui apa-apa yang terbaik untuk kita…
sementara kita hanya sedikit saja mengetahuinya…
dan itupun hanya berdasarkan pada persangkaan kita…

dan…. yang perlu kita catat juga adalah…

JIKA KITA TIDAK MENDAPATKAN SUATU HAL YANG KITA INGINKAN…
ITU BUKAN BERARTI BAHWA KITA TIDAK PANTAS UNTUK MENDAPATKANNYA….
NAMUN JUSTRU BERARTI BAHWA…
KITA PANTAS… KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK DARI HAL TERSEBUT…
KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK… SAUDARIKU…. LEBIH BAIK….

meskipun saat ini… mata manusia kita tidak memahaminya…
meskipun saat itu… perasaan kita memandangnya dengan sebelah mata…
meskipun saat itu… otak kita melihatnya sebagai sesuatu yang buruk….
Tidak… jangan terburu-buru memvonis bahwa engkau telah diberikan sesuatu yang buruk…. bahwa engkau tidak pantas….

karena kelak… engkau akan menyadarinya…
engkau akan menyadarinya perlahan… bahwa apa yang telah hilang darimu….
bahwa apa yang tidak engkau dapatkan…. bukanlah yang terbaik untukmu… bukanlah yang pantas untukmu… bukanlah sesuatu yang baik ,,,,untukmu….

karena itu… saudariku…
jangan mubazirkan perasaanmu… air matamu…
jangan kau umbar semua perasaan cintamu ketika engkau tengah menjalin proses ta’aruf…
jangan kau umbar semua kekuranganmu…
jangan kau terlalu ngotot ingin dengannya…
jika engkau mencintainya…
karena belum tentu dia adalah jodohmu…
pun jangan takut bila ternyata kalian tidak merasa cocok…
karena Allah telah menetapkan yang terbaik untuk kalian…

Yakinlah itu..

maka… memohonlah padaNya…
mintalah padanya diberikan petunjuk…
dan dijauhkan dari segala godaan yang ada…
karena… cinta sebelum pernikahan… pada hakekatnya adalah sebuah cobaan yang berat…

kemudian saudariku….
apakah kalian sering merasa takut…??
Karena hanya memiliki sedikit saja atau bahkan tidak memiliki teman laki-laki…???

Apakah kalian merasa khawatir…???

Apakah kalian sering merasa iri melihat gadis-gadis lain yang banyak yang mencintai… banyak yang melamar… banyak yang menginginkannya…??

Pernahkan terlintas rasa iri tersebut pada kalian…???

Saudariku… ketahuilah….
Kelak… kita hanya akan memiliki satu orang suami…
Hanya satu saudariku… atau kadang lebih… jika cerai dan menikah lagi…
namun saat yang bersamaan… kita hanya akan punya satu suami bukan,,,,???

Jadi seberapa banyak pun laki-laki yang menyukai kita..
Seberapa banyak teman laki-laki kita…
Seberapa banyak kenalan kita….

Pada akhirnya kita hanya akan menikah dengan satu orang laki-laki…
Pada akhirnya kita hanya akan jadi milik satu orang laki-laki…

Dan… percayalah… semua itu tidak ada kaitannya dengan banyak sedikitnya kenalan…
banyak sedikitnya teman laki-laki

sama sekali tidak…

karena jika wanita yang terjaga maka Allahlah yang akan mengirimkan pendamping untuknya…
karena wanita yang terjaga adalah wanita yang banyak didamba oleh seorang ikhwan sejati…

jadi… jagalah dirimu… hatimu… kehormatanmu… sebelum saatnya tiba…
perbanyak bekalmu… dan doamu…
yakinlah… bahwa Allah yang akan memilihkan yang terbaik untukmu… Aamiin…

*Ya Allah…
karuniakanlah kepada kami seorang suami yang sholeh…
yang menjaga dirinya…
yang menjaga hatinya hanya untuk yang halal baginya…
yang senantiasa memperbaiki dirinya…
yang senantiasa berusaha mengikuti sunnah Rasulullah…
yang baik agama dan akhlaknya…
yang hikmah dalam menyeru pada kebenaran…
yang menerima kami apa adanya…
yang membimbing kami dengan lemah lembut…
yang akan membawa kami menuju JannahMu Ya Rabb…
kabulkan ya Allah… aamiin…
dan segerakanlah… karena hati kami teramat lemah…
dan cinta sebelum menikah adalah sebuah cobaan yang berat…

Maka Saudariku, katakanlah..
Kutitipkan hatiku pada Dzat yang tidak pernah mengkhianati titipan..
Agar Allah memberikan hati ini kepada satu-satunya orang yang paling Allah ridhoi menjadi pelengkap tulang rusukku..
Dan dalam penantian ini, akan kusiapkan diri ini sebaik-baiknya, agar kelak kubisa memuliakan lelaki itu seutuhnya sebagai pengeranku selamanya..


Dan biarlah keputusan-Nya menjadi rahasia… hingga saatnya tiba…


Dicopas dari note Ummu Hannan dengan pengurangan dan penambahan dari beberapa sumber lainnya







Tidak ada komentar:

Posting Komentar